JAKARTA – Pemerintah mengingatkan, kondisi mental orang tua yang rentan, berpotensi meningkatkan risiko kekerasan hingga pembunuhan anak mereka sendiri. 

Menurut Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Nahar, saat orang tua sedang mengalami masalah kesehatan mental, mereka cenderung melampiaskan emosi yang dirasakan terhadap orang terdekat mereka, salah satunya anak. 

Hal ini bisa membuat anak mengalami kekerasan fisik dan kekerasan psikologis. Kekerasan tersebut berdampak pada tumbuh kembang mereka. Bahkan dalam beberapa kasus, menyebabkan hilangnya nyawa seorang anak. 

“Kasus meninggalnya seorang anak di Bekasi karena dibunuh oleh sang ibu, dalam pemeriksaan baru diketahui bahwa pelaku mengalami masalah kesehatan mental yakni skizofrenia,” kata Nahar kepada Validnews, Selasa (12/3).

Nahar melanjutkan, orang tua harus menjaga kesehatan mental tetap stabil saat memiliki anak. Untuk itu, penting melakukan pemeriksaan kesehatan mental sebelum memutuskan menikah dan memiliki anak.

Menurut Nahar, masalah kesehatan mental yang dialami orang tua akan memengaruhi pola pengasuhan yang diterapkan di dalam kelurga. Biasanya orang yang mengalami masalah kesehatan mental akan cenderung menerapkan pola pengasuhan negatif yang dipenuhi dengan kekerasan. 

Untuk itu, ia menyarankan, agar seseorang yang memiliki masalah kesehatan mental bisa menjalani pengobatan hingga pulih sebelum memiliki anak. Terlebih, masalah kesehatan mental tidak muncul secara tiba-tiba pada seseorang, tetapi ada beberapa gejala di awal yang menjadi ciri seseorang mengalami masalah kesehatan mental. 

Jika memang sudah terlanjur memiliki anak, ia pun menyarankan agar pengasuhan dapat diserahkan ke anggota keluarga lain yang layak dan mau mengasuh anak mereka. Dengan demikian orang tua bisa menjalani pengobatan sampai tuntas dan anak tetap mendapatkan pengasuhan yang layak. 

“Orang tua tentu harus sehat secara fisik dan mental agar bisa memberikan pengasuhan yang layak dan terbaik bagi anak, dengan demikian anak-anak bisa tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas,” kata Nahar. 

Tidak hanya itu saja, Nahar juga meminta agar suami atau istri bisa lebih peka, jika salah satunya mengalami gelagat aneh yang menunjukkan adanya masalah kesehatan mental. Dengan demikian, pengobatan bisa lebih cepat dilakukan dan tidak berdampak pada anak-anak mereka.

“Lingkungan sekitar, kerabat terdekat, dan siapapun yang melihat kekerasan atau orang tua yang mengalami masalah kesehatan mental harus bisa mengajak mereka untuk berobat agar kasus di Bekasi tidak terulang kembali,” jelas Nahar.m -